12/01/2013

Kerbau, Monyet, Anjing, Manusia



Kerbau, Monyet, Anjing, Manusia


Beberapa waktu yang lalu (17 Nov 2013),  ada cerita yang sangat menarik dari seorang pendeta saat ibadah minggu pagi. Cerita tersebut sangat melekat pada pikiran saya. Pak pendeta bertanya di awal kotbahnya kepada jemaat, “Berapa kira-kira umur manusia saat ini selama di dunia?” Beberapa jemaat mengeluarkan pendapatnya. Ada yang bilang 60, 70, 80 tahun, dll. Pak pendeta itu hanya tersenyum dan menyimpulkan kalau umur manusia itu di rata-ratakan 75 tahun hidup di dunia ini. Mengapa 75 tahun?? Pertanyaan itulah yang kami keluarkan di dalam pikiran kami masing-masing. Setelah itu pendeta itupun menceritakan masa penciptaan yang dilakukan Tuhan kepada beberapa ciptaanNya. Beginilah ceritanya:
Dahulu kala, saat masa penciptaan, Tuhan menciptakan beraneka ragam mahluk hidup didunia ini. Beberapa di antaranya adalah kerbau, monyet, anjing, dan manusia. Pada saat menciptakan kerbau, Tuhan mengatakan kepada kerbau kalau ia hidup selama 50 tahun dan selama hidupnya ia harus bekerja keras dibawah terik matahari. Saat perkataan itu selesai, kerbaupun protes kepada Tuhan, :EMMOOO….(yang berarti tidak) Aku tidak mau hidup Tuhan selama 50 tahun hanya untuk bekerja keras dibawah terik matahari. Biarlah aku hidup dan merasakan penderitaanku ini selama 20 tahun saja. Akhirnya Tuhan pun menyetujui permintaan kerbau dan sampai sekarang kerbaupun hidup hanya sekitar 20 tahun saja. 30 tahun sisa usia kerbau tersebut di simpan Tuhan di gudang penciptaanNya.
Setelah itu Tuhan pun menciptakan monyet. Tuhan berkata kepada monyet, “hei monyet, aku akan memberikan umur 20 tahun kepadamu dan selama kamu hidup, kamu harus selalu menghibur manusia selama hidupmu. Si monyet pun sedih dan menggarut-garut kepalanya seolah menyimbolkan ketidak setujuannya kepada amanat Tuhan tersebut (UUAAAAA…….sambil garut kepala). Kemudian monyetpun berkata kepada Tuhan, “Tuhan, aku tidak mau menghabiskan hidupku selama 20 tahun hanya untuk menghibur manusia. Ijinkanlah aku hidup 10 tahun saja dan 10 tahun lagi itu simpanlah di gudang ciptaanMu. Lantas Tuhan pun menyetujui permohonan si monyet dan sampai saat ini umur rata-rata monyet pun hanya sampai 10 tahun saja.
Selanjutnya, Tuhan pun menciptakan anjing. Tuhan memerintahkan anjing untuk hidup di dunia ini selama 20 tahun dan selama itu anjing akan mengabdikan diri kepada manusia untuk menjaga rumah manusia. Si anjing pun menggongong, “mmmhaung haunggg….” (simbol kemarahan anjing). Anjing itu berkata,”Tuhan masa aku harus menghabiskan 20 tahun hidupku didunia hanya untuk menjaga rumah manusia?? Kalau begitu biarlah aku hidup selama 10 tahun saja dan sisa umurku itu simpanlah di gudangMu. Tuhan pun kembali menyetujui permintaan tersebut.
Untuk yang terakhir, Tuhan pun menciptakan manuia. Konon katanya umur manusia itu pada awalnya hanya 25 tahun saja. Tuhan menciptakan manusia selama itu untuk bersenang-senang dan menikmati hidup yang penuh dengan keindahan. Dengan kata lain, manusia itu akan menghabiskan waktu itu hanya untuk kesenangannya saja. Setelah itu, manusia dating kepada Tuhan dan berkata, “Tuhan, aku tidak mau menghabiskan waktu hidupku bersenang-senang di dunia hanya 25 tahun saja. Tambahkanlah usia kepadaku supaya aku bisa menikmati hidup ini lebih lama lagi. Demikianlah kata si manusia itu.”Tuhan pun meresponi perkataan manusia itu dan berkata, “Aku punya sisa umur 30 tahun dari kerbau, 10 tahun dari monyet, dan 10 tahun dari anjing dan aku akan memberikannya kepadamu semua sisa umur itu. Akhirnya, manusiapun berhasil hidup di dunia selama 75 tahun. Tetapi, ternyata ada akibat yang di timbulkan dari ketamakan manusia itu. Ternyata, manusia memang hidup senang selama 25 tahun, tetapi setelah usia tersebut, manusia akan menghabiskan 30 tahun untuk bekerja di bawah terik matahari seperti yang terjadi pada kerbau. Dengan kata lain manusia sudah berumur 55 tahun. Setelah umur tersebut, selama 10 tahun berikutnya, manusia akan menghabiskan waktunya untuk selalu membuat lucu atau menghibur cucu-cucunya karena mereka telah menjadi kakek/nenek. Paradigm itulah yang memang terjadi sampai saat ini di dunia ini. Para kakek dan nenek selalu berusaha bagaimana membuat cucu-cucunya bahagia di depan mereka.
Tidak terasa setelah masa-masa itu umur manusia pun sudah 65 tahun. Masih ada 10 tahun lagi. Di usia ini, manusia akan selalu menjaga rumahnya selama 10 tahun sama seperti si anjing tadi bedanya adalah kalau anjing menjaga rumah dengan menggonggong kepada orang yang memasuki rumah tuannya, sedangkan manusia akan bersuara “uhukkkk-uhuuuukkk”  kepada orang yang datang/lewat kerumahnya. Hal itu menggambarkan kondisi manusia yang sudah semakin tua dan sakit-sakitan.
Dari cerita di atas, anda mungkin berkata “ahh….itukan hanya dongeng saja, atau anda akan berkata,Benar juga ya.” Apapun respon anda itu tergantung pribadi anda sendiri. Terkadang kita memang sering sekali mengeluh terhadap apa yang kita kerjakan seperti si kerbau, monyet, dan anjing di atas. Atau kita sering pula merasa kurang puas mensyukuri/menikmati apa yang ada pada kita seperti kekayaan, jabatan, dll, layaknya manusia pada cerita di atas. Saat kita sedang dalam kondisi yang berat kita cenderung mengurangi masa-masa berat itu  agar lebih singkat dan saat kondisi senang kita cenderung ingin menikmati hal itu lebih lama lagi. Manusia memang pada umumnya serakah dan tidak pernah puas terhadap apa yang ada padanya bahkan sering sekali hidup dengan beraneka ragam keluhan. Kita sebaiknya belajar bersyukur dan menjalani hidup ini seperti yang Tuhan mau.
Semoga cerita di atas menginspirasi kita semua untuk menjalani hidup lebih baik lagi dan mensyukuri selalu apa yang ada pada kita.GOD BLESS US