Kerbau, Monyet, Anjing, Manusia
Beberapa waktu yang lalu (17 Nov
2013), ada cerita yang sangat menarik
dari seorang pendeta saat ibadah minggu pagi. Cerita tersebut sangat melekat
pada pikiran saya. Pak pendeta bertanya di awal kotbahnya kepada jemaat,
“Berapa kira-kira umur manusia saat ini selama di dunia?” Beberapa jemaat
mengeluarkan pendapatnya. Ada yang bilang 60, 70, 80 tahun, dll. Pak pendeta
itu hanya tersenyum dan menyimpulkan kalau umur manusia itu di rata-ratakan 75
tahun hidup di dunia ini. Mengapa 75 tahun?? Pertanyaan itulah yang kami
keluarkan di dalam pikiran kami masing-masing. Setelah itu pendeta itupun
menceritakan masa penciptaan yang dilakukan Tuhan kepada beberapa ciptaanNya.
Beginilah ceritanya:
Dahulu kala, saat masa penciptaan,
Tuhan menciptakan beraneka ragam mahluk hidup didunia ini. Beberapa di
antaranya adalah kerbau, monyet, anjing, dan manusia. Pada saat menciptakan
kerbau, Tuhan mengatakan kepada kerbau kalau ia hidup selama 50 tahun dan
selama hidupnya ia harus bekerja keras dibawah terik matahari. Saat perkataan
itu selesai, kerbaupun protes kepada Tuhan, :EMMOOO….(yang berarti tidak) Aku tidak mau hidup Tuhan selama 50 tahun hanya
untuk bekerja keras dibawah terik matahari. Biarlah aku hidup dan merasakan
penderitaanku ini selama 20 tahun saja. Akhirnya Tuhan pun menyetujui
permintaan kerbau dan sampai sekarang kerbaupun hidup hanya sekitar 20 tahun
saja. 30 tahun sisa usia kerbau tersebut di simpan Tuhan di gudang
penciptaanNya.
Setelah itu Tuhan pun menciptakan
monyet. Tuhan berkata kepada monyet, “hei monyet, aku akan memberikan umur 20
tahun kepadamu dan selama kamu hidup, kamu harus selalu menghibur manusia
selama hidupmu. Si monyet pun sedih dan menggarut-garut kepalanya seolah
menyimbolkan ketidak setujuannya kepada amanat Tuhan tersebut (UUAAAAA…….sambil garut kepala). Kemudian
monyetpun berkata kepada Tuhan, “Tuhan, aku tidak mau menghabiskan hidupku
selama 20 tahun hanya untuk menghibur manusia. Ijinkanlah aku hidup 10 tahun
saja dan 10 tahun lagi itu simpanlah di gudang ciptaanMu. Lantas Tuhan pun
menyetujui permohonan si monyet dan sampai saat ini umur rata-rata monyet pun
hanya sampai 10 tahun saja.
Selanjutnya, Tuhan pun menciptakan
anjing. Tuhan memerintahkan anjing untuk hidup di dunia ini selama 20 tahun dan
selama itu anjing akan mengabdikan diri kepada manusia untuk menjaga rumah
manusia. Si anjing pun menggongong, “mmmhaung haunggg….” (simbol kemarahan anjing). Anjing itu berkata,”Tuhan masa aku harus
menghabiskan 20 tahun hidupku didunia hanya untuk menjaga rumah manusia?? Kalau
begitu biarlah aku hidup selama 10 tahun saja dan sisa umurku itu simpanlah di
gudangMu. Tuhan pun kembali menyetujui permintaan tersebut.
Untuk yang terakhir, Tuhan pun
menciptakan manuia. Konon katanya umur manusia itu pada awalnya hanya 25 tahun
saja. Tuhan menciptakan manusia selama itu untuk bersenang-senang dan menikmati
hidup yang penuh dengan keindahan. Dengan kata lain, manusia itu akan
menghabiskan waktu itu hanya untuk kesenangannya saja. Setelah itu, manusia
dating kepada Tuhan dan berkata, “Tuhan, aku tidak mau menghabiskan waktu
hidupku bersenang-senang di dunia hanya 25 tahun saja. Tambahkanlah usia
kepadaku supaya aku bisa menikmati hidup ini lebih lama lagi. Demikianlah kata
si manusia itu.”Tuhan pun meresponi perkataan manusia itu dan berkata, “Aku
punya sisa umur 30 tahun dari kerbau, 10 tahun dari monyet, dan 10 tahun dari
anjing dan aku akan memberikannya kepadamu semua sisa umur itu. Akhirnya,
manusiapun berhasil hidup di dunia selama 75 tahun. Tetapi, ternyata ada akibat
yang di timbulkan dari ketamakan manusia itu. Ternyata, manusia memang hidup
senang selama 25 tahun, tetapi setelah usia tersebut, manusia akan menghabiskan
30 tahun untuk bekerja di bawah terik matahari seperti yang terjadi pada
kerbau. Dengan kata lain manusia sudah berumur 55 tahun. Setelah umur tersebut,
selama 10 tahun berikutnya, manusia akan menghabiskan waktunya untuk selalu
membuat lucu atau menghibur cucu-cucunya karena mereka telah menjadi
kakek/nenek. Paradigm itulah yang memang terjadi sampai saat ini di dunia ini.
Para kakek dan nenek selalu berusaha bagaimana membuat cucu-cucunya bahagia di
depan mereka.
Tidak terasa setelah masa-masa itu
umur manusia pun sudah 65 tahun. Masih ada 10 tahun lagi. Di usia ini, manusia
akan selalu menjaga rumahnya selama 10 tahun sama seperti si anjing tadi
bedanya adalah kalau anjing menjaga rumah dengan menggonggong kepada orang yang
memasuki rumah tuannya, sedangkan manusia akan bersuara
“uhukkkk-uhuuuukkk” kepada orang yang datang/lewat
kerumahnya. Hal itu menggambarkan kondisi manusia yang sudah semakin tua dan
sakit-sakitan.
Dari cerita di atas, anda mungkin
berkata “ahh….itukan hanya dongeng saja, atau anda akan berkata,Benar juga ya.”
Apapun respon anda itu tergantung pribadi anda sendiri. Terkadang kita memang
sering sekali mengeluh terhadap apa yang kita kerjakan seperti si kerbau,
monyet, dan anjing di atas. Atau kita sering pula merasa kurang puas
mensyukuri/menikmati apa yang ada pada kita seperti kekayaan, jabatan, dll,
layaknya manusia pada cerita di atas. Saat kita sedang dalam kondisi yang berat
kita cenderung mengurangi masa-masa berat itu agar lebih singkat dan saat kondisi senang
kita cenderung ingin menikmati hal itu lebih lama lagi. Manusia memang pada
umumnya serakah dan tidak pernah puas terhadap apa yang ada padanya bahkan
sering sekali hidup dengan beraneka ragam keluhan. Kita sebaiknya belajar
bersyukur dan menjalani hidup ini seperti yang Tuhan mau.
Semoga cerita di atas menginspirasi
kita semua untuk menjalani hidup lebih baik lagi dan mensyukuri selalu apa yang
ada pada kita.GOD BLESS US
No comments:
Post a Comment